Tugas IBD keempat yang diberikan bapak sri ini adalah menonton sebuah berita, beri analisa, dan kesimpulan pada berita tersebut. Disini saya akan mengulas berita yang membahas tentang Murid TK yang Diajarkan Pendidikan Seks. Berita ini saya tonton pada hari senin tanggal 12 Mei 2014.
Di Tasikmalaya, Guru Taman Kanak-kanak Al Muawanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mensosialisasikan pendidikan seks kepada muridnya. Selain kepada murid, pendidikan seks ini disampaikan kepada orang tua murid.
"Kami sangat khawatir melihat maraknya penyimpangan seks kepada anak-anak," kata Kepala Sekolah TK Al Muawanah, Herawati. Dia mengatakan tidak bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu, pihak sekolah juga mengajak orang tua.
"Kami bekerja sama dengan orang tua untuk menghindari penyimpangan seks oleh orang tidak bertanggung jawab agar anak bisa menjaga diri sendiri," kata Herawati. Dia berharap upaya ini bisa mencegah kejahatan seksual kepada anak. "Selamatkan anak dari gangguan-gangguan penyimpangan seks orang dewasa," ujarnya.
Dalam sosialisasi tersebut, murid diajarkan agar jangan mau bila ada orang lain yang menyuruh untuk membuka baju dan celana. Jika menemukan hal demikian, murid diminta segera melaporkan ke guru dan orang tua. "Anak-anak, jika ada yang menyuruh buka baju dan celana boleh enggak?" tanya guru. Murid pun menjawab, "Tidak boleh."
"Jika di jalan ada yang kasih uang atau cokelat lalu menyuruh buka baju, boleh enggak?" tanya guru lagi. Murid pun kompak menjawab, "Tidak boleeeeeh."
Herawati juga mengajarkan kepada anak bahwa ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dipegang atau dilihat orang lain. Dia juga meminta anak supaya membiasakan diri tidak telanjang saat keluar dari kamar mandi seusai mandi. "Kita kasih pengertian bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain," ujarnya.
Titin, orang tua murid, mengaku khawatir dengan maraknya kasus penyimpangan seks pada anak. Kini dia lebih meningkatkan pengawasan kepada buah hatinya. "Sangat khawatir, takut, kalau anak main takut gimana-gimana. Makanya sebentar-sebentar dilihat," ujarnya.
Dia mengaku sudah menyampaikan pendidikan seks kepada anaknya. Titin meminta anaknya untuk tidak tergiur terhadap pemberian seseorang yang tidak dikenalnya. "Suka ngobrol, kalau ada orang yang tak kenal harus hati-hati. Jangan tergiur dengan uang atau cokelat," kata dia.
Sumber:
Salah satu channel TV Nasional
dan
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/12/064577108/Cegah-Pedofil-Murid-TK-Diajarkan-Pendidikan-Seks
Analisis
Dari berita yang saya dapat ini, memang bagus adanya pembekalan pendidikan seks sejak sangat dini seperti ini, karena menurut saya ini dapat mencegah kejadian kejadian yang tidak di inginkan seperti kasus kasus yang telah terkuak seperti kasus pedofilia yang marak di sekitar kita, seperti kasus pedofilia yang ada di JIS dan juga beberapa sekolah sekolah lain di 16 provinsi. Dan juga dengan adanya pembekalan pendidikan seks seperti ini anak anak bisa menjaga dirinya sendiri dari para penjahat pedofilia atas pelecehan seksual.
Menurut saya, seharusnya ini diterapkan pada seluruh TK di seluruh Indonesia, bahkan orang tua juga harus memberikan peringatan pada anak anaknya, hal hal mana saja yang boleh di sentuh oleh orang lain dan bagian mana saja yang tidak boleh di sentuh, karena menurut saya, ajaran dari orang tua justru akan lebih meresap di otak anak anak. Jadi disni mereka tidak harus terpaku pada guru, melainkan orang tuanya juga harus berturut partisipasi dalam hal pemberikan pendidikan ini.
Kesimpulan
Dengan adanya Pembekalan pendidikan seks sejak sangat dini seperti di TK ini sangat bermanfaat untuk anak anak dibawah umur agar dapat menjaga dirinya dari bahaya pelecehan seksual oleh para orang dewasa pedofilia maupun orang lain di luar sana.