Halaman

Ads 468x60px

.

Friday, October 24, 2014

Pembentukan Lebih Lanjut

Pembentukan lebih lanjut adalah pembentukan kata turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata kata serapan sebagai dasarnya.
Terdapat 3 jenis pembentukan lebih lanjut,yaitu pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan.
Kata-kata yang diawali oleh konsonan tak hambatan tak bersuara /p/,/t/,/k/, dan geseran apiko-alveolar /s/ jika mendapat awalan meng- atau peng- fonem tersebut hilang atau luluh.
Contoh:
*Tinggal menjadi meninggal ==> Ardi telah meninggalkan tempat ini,
*Lihat menjadi melihat ==> Ani sedang melihat buku komik di toko buku.

Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan bila tak bersuara /p/, jika mendapat awalan meng-, peng-, atau peng-an maka akan melebur.
Contoh:
*Parkir menjadi memarkir ==> Dia sedang memarkirkan mobilnya.
*Praktek menjadi mempraktek ==> Guru senam itu sedang mempraktekan gaya senam.

Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara/t/
Contoh:
*Terima menjadi Menerima ==> Anak-anak kelas 1 menerima sumbangan dari walikota.
*Tumbuh menjadi Penumbuhan ==> Bunga itu sedang dalam tahap penumbuhan.

Kosonan geseran labio-dental tak bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan system fonologi bahasa Indonesia menjadi/p/. Yang sudah disesuaikan menjadi /p/ mengalami penghilangan atau luluh sedang apabila tetap /f/ mendapat sengauan yang homorgan yaitu /m/.
Contoh:
*Pilih menjadi memilih ==> Guru itu sudah memilih Siti sebagai ketua kelas.
*Pinang menjadi meminang ==> Bagas sudah meminang Sinta sebagai istrinya.

Kosonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/ yang mendapat awalan meng- atau peng-an akan luluh.
Contoh:
*Kalah menjadi mengalah ==> Dimas mengalah dengan adenya sendiri.
*Kering menjadi mengering ==> Pohon itu sudah mengering sejak kemaren.

Kata-kata serapan diawali dengan fonem geseran apiko-dental tak bersuara /s/ yang mendapat awalan meng- atau peng-an akan luluh.
Contoh:
*Serang menjadi menyerang ==> Tentara Indonesia menyerang pasukan belanda pada saat kemerdekaan.
*Selesai menjadi menyelesai ==> Ridwan sudah menyelesaikan tugas rumahnya.

Kata dasar serapan yang diawali oleh gugus konsonan /pr/ jika mendapat awalan meng- tidak luluh. Tetapi bila mendapat awalan peng-an /p/-nya menjadi luluh.
Contoh:
*Program menjadi pemprogram ==> Robot itu di pemprogramkan oleh Mahasiswa itu.

Kata dasar serapan yang diawali oleh gugus konsonan /tr/, /kr/ dan /st/ jika mendapat awalan meng- tidak luluh. Tetapi bila mendapat awalan peng-an menjadi luluh.
Contoh:
*Transfer menjadi mentransfer ==> Pak Memet mentransfer uang kepada anaknya.

Kata dasar serapan yang diawali oleh gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/, /sp/, /pl/, /kl/ jika mendapat awalan meng-, peng dan peng-an tidak pernah luluh.
Contoh:
*Mentraktir dan pentraktir ==> Dalam rangka hari ulang tahun, Raka mentraktir teman sekelasnya
*Mensponsori dan pensponsor ==> Snickers sebagai mensponsori acara pertandingan sepak bola itu

Kata serapann tentu saja dapat mengalami proses pengulangan. Kata serapan yang tidak mengalami perulangan sebagian yang berupa dwipura atau dwiwasana. Pada pengulangan dengan awalan konsonan awal pada suku ulangannya juga tidak luluh.
Contoh:
*Mempraktis-praktiskan ==> Cinta mempraktis-praktiskan cara untuk memasak
*Mengkritik-kritik ==> Egi Mengkritik Juan yang sedang tidur